Langsung ke konten utama

Koneksi antar materi 3.1.a8 Pengambilan keputusan

 


1.      Pandangan Ki Hajar Dewantoro konsep pengambilan keputusan:

Konsep pengambilan keputusan berdasar prinsip Triloka yaitu seorang pemimpin ketika mengambil keputusan. Ketika menjadi orang yang didepan hendaknya bias menjadi contoh teladan bagi peserta didik Ing Ngarso sun tuladha ketika berada bersama siswa atau ditengah hendaknya bias membangun semangat  kehendak ketika dibelakang memberi dukungan atas keputusan yang telah diambil Tut wuri handayani

 2.      Nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita membawa pada pengambilan keputusan.

Dalam mengambil keputusan nilai yang harus dibawa diantaranya kejujuran, komitmen tanggung jawab, mengayomi dan berlandaskan aturan dalam berorganisasi

 3.      Proses penerapan coaching dalam pengambilan keputusan

Dalam mengambil keputusan seorang pemimpin dituntut bias bekerja sebagai coach yang mampu mengarahkan peserta didik menggali potensinya dan memanfaatkan untuk menyelesaikan masalah secara bertanggung jawab berbasis potensi  diri peserta didik.

 4.      Pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika.

Seorang pendidik harus mampu memetakan permasalahan yang terjadi apakah itu bujukan moral pilihan antara benar dan salah atau bujukan etika pilihan antara benar dan benar. Ketika itu berupa bujukan moral maka harus mencari keputusan yang benar..

 5.      Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini.

 2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini.

 3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini.

 4. Pengujian benar atau salah 

a.        Uji Legal

b.       Uji Regulasi/Standar Profesional

c.        Uji Intuisi

d.       Uji Halaman Depan Koran

e.        Uji Panutan/Idola

f.        Uji Intuisi

g.       Uji halaman depan koran.  

5. Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Dari keempat paradigma berikut ini,   

     paradigma mana yang terjadi di situasi ini? 

       - Individu lawan masyarakat (individual vs community) 

       - Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 

       - Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)

6. Melakukan Prinsip Resolusi

Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai?

Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 

Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 

Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) 

7. Investigasi Opsi Trilema Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. 

8. Buat Keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat     

    keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya. 

9. Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil.

 

6.      Beberapa kesulitan yang dihadapi dalam mengambil keputusan.

-          Pengambilan keputusan tidak dapat diterima oleh semua pihak

-          Berbagai kasus masalah yang belum pernah dialami

-          Proses pengambilan keputusan yang tidak menggunakan kajian teori yang ada

-         Pengalaman, pengetahuan dan wawasan yang masih minim

-          Terbentur dengan kebijakan atasan

 

7.      Pengaruh pengambilan keputusan terhadap pengajaran kepada murid.

Terciptanya merdeka belajar karena keputusan yang diambil berdasarkan potensi yang ada dalam diri siswa, dimana siswa di pancing agar dapat menyelesaikan permasalahan dengan mengali kekuatan potensi diri disamping itu juga tercipta keputusan yang demokratis dan bertanggung jawab

 

8.      Usaha pendidik dalam mengambil keputusan;

-          Mengidentifikasi masalah

-          Mengumpulkan informasi

-          Menetapkan masalah

-          Hipotesa

-          Mencari alternatife lainnya

 

9.      Kesimpulan akhir dan kaitannya dengan materi sebelumnya:

Setelah mempelajari modul materi 3.1 tentang pengambilan keputusan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Dalam mengambil keputusan seorang pendidik tidak lepas dari keteladanan Triloka Ki Hajar dewantara dengan system among menggali potensi dalam siswa(Visi Misi Guru Penggerak) . Potensi yang tergali kemudian diarahkan untuk menuntun kodrat alam anak memutuskan dengan penuh Tanggung jawab (Coaching TIRTA). Tahapan pengambilan keputusan berdasarkan 9 langkah penyelesaian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PGP-1-TEMANGGUNG-JOKO KUNCORO-1.4.a.10. AKSI NYATA MENERAPKAN BUDAYA POSITIF MENGAKTIFKAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI KESEPAKATAN KELAS (SEBUAH PENDEKATAN INQUIRY APRESIATIF BAGJA)

  MENGAKTIFKAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI KESEPAKATAN KELAS (SEBUAH PENDEKATAN INQUIRY APRESIATIF BAGJA)   Pembelajaran daring (dalam jaringan) sudah berlangsung hamper satu tahun lamanya . Pembelajaran ini terpaksa dilakukan karena adanya wabah pandemic corona virus yang di khawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa.Dalam proses pembelajaran daring mulai ditemukan beberapa kendala diantaranya Siswa sudah mulai jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Respon keaktifan siswa dalam menanggapi pembelajaran terus berkurang.banyak tugas siswa yang tidak dikerjakan. Kondisi ini perlu diatasi karena apabila dibiarkan berlarut larut akan mempengaruhi kualitas pembelajaran disekolah. Perlu disusun adanya sebuah kesepakatan kelas demi meningkatnya pembelajaran daring. Kesepakatan kelas adalah Pendekatan guru dan siswa yang lebih mengedepankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat siswa perlu di hargai . Jadi perlu adanya kolaborasi

Pembelajaran Terdeferensiasi

P embelajaran dengan penyesuaian  kesiapan siswa, minat dan gaya  belajar siswa yang dibuat oleh guru yang  berorientasi pada kebutuhan murid  Ciri ciri karakterikstik pembelajaran terdeferensiasi adalah Di bangun dari Learning Comunity (komunitas belajar) siswa di kelas, dengan melihat Kebutuhan murid antara lain :  1. Kesiapan Belajar (readines) Murid  2. Minat Murid  3. Profil Belajar Murid  Pembelajaran berdiferensiasi menggunakan 3 strategi yaitu :  1. Diferesiasi konten  2. Diferensiasi Proses  3. Diferensiasi Produk Contoh 1. mendasarkan pada keberagaman dan keunikan belajar anak pembelajaran pada minat anak sains seni atau olahraga kesiapan belajar modal dasar yang sudah dimiliki dan cara belajar yang berbeda kinestetik audio maupun video 2 konten proses maupun produk yang dihasilkan bervariasi tergantung potensi anak