Langsung ke konten utama

PGP-1-TEMANGGUNG-JOKO KUNCORO-1.4.a.10. AKSI NYATA MENERAPKAN BUDAYA POSITIF MENGAKTIFKAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI KESEPAKATAN KELAS (SEBUAH PENDEKATAN INQUIRY APRESIATIF BAGJA)

 


MENGAKTIFKAN PEMBELAJARAN DARING MELALUI KESEPAKATAN KELAS (SEBUAH PENDEKATAN INQUIRY APRESIATIF BAGJA)

 


Pembelajaran daring (dalam jaringan) sudah berlangsung hamper satu tahun lamanya . Pembelajaran ini terpaksa dilakukan karena adanya wabah pandemic corona virus yang di khawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa.Dalam proses pembelajaran daring mulai ditemukan beberapa kendala diantaranya Siswa sudah mulai jenuh dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Respon keaktifan siswa dalam menanggapi pembelajaran terus berkurang.banyak tugas siswa yang tidak dikerjakan. Kondisi ini perlu diatasi karena apabila dibiarkan berlarut larut akan mempengaruhi kualitas pembelajaran disekolah. Perlu disusun adanya sebuah kesepakatan kelas demi meningkatnya pembelajaran daring. Kesepakatan kelas adalah Pendekatan guru dan siswa yang lebih mengedepankan peran aktif siswa sebagai subjek pendidikan, sehingga setiap pendapat siswa perlu di hargai. Jadi perlu adanya kolaborasi antara guru dan siswa untuk menyusun kesepakatan kelas. Dengan kesepakatan kelas ini diharapkan ada peran serta dan tanggung jawab anggota kelas untuk melaksanakannya. Sebuah pertanyaan apakah kesepakatan kelas mampu menumbuhkan keaktifan siswa dalam pembelajaran daring?

Dalam pembelajaran daring yang sudah berlangsung setahun  ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik ketika mewawancarai beberapa guru. Banyak guru menghadapi kenyataan bahwa antusiasme dan keaktifan siswa disekolah mulai berkurang. Para guru sering marah marah ketika tugas yang diberikan banyak yang tidak dikerjakan. Beberapa guru bahkan banyak yang memeberi hukuman pada siswa karena tidak aktif dalam grup kelas. Permasalahan ini perlu segera dipecahkan. Perlu adanya peran serta seluruh anggota kelas untuk kembali menemukan kesepakatan dalam kelas. Adanya kesadaran dari siswa dan guru untuk berkomitmen membentuk budaya positif dalam kelas. Tujuan pembentukan kesepakatan kelas adalah membentuk disiplin siswa, siswa menjadi lebih fokus dan  teratur selama kegiatan pembelajaran serta dapat   mentaati kesepakatan kelas

Dari permasalahan diatas guru dan siswa berkolaborasi untuk menggali mimpi tentang kelas yang impian. Guru memberi pertanyaan pada siswa tentang kelas yang mereka impikan. Siswa mengisi kriteria kelas yang diinginkan Selanjutnya siswa disuruh menyimpulkan tentang kelas impian dari grafik, Menurut siswa kelas yang mereka impikan adalah kelas yang betanggung jawab ,santun tertib dan menghormati guru

            Setelah mengetahui profil kelas impian guru kemudian menjabarkan ide bagaimana caranya menuju kelas impian. Langkah-langkah dalam menyusun kesepakatan kelas impian sebagai berikut, 1).Tanya pendapat murid, menanyakan pendapat murid bagaimana kelas impian yang diharapkan 2). menanyakan ide dari murid untuk mencapai kelas impiannya, 3). Ambil kesimpulan dari ide murid, 4). Ubah ide menjadi kesepakatan kelas dengan link google form https://forms.gle/ynLW8ddfAYBJG1iL6  Pasword 12345, 5) Mendiskusikan kesepakatan kelas , 6). Bersama murid membuat poster kesepakatan kelas untuk dipahami dan di uplod kemedia sosial.

Dari penjabaran ide maka langkah selanjutnya yaitu mengatur pelaksanaan.langkah pelaksanaan sebagai berikut

Yang pertama Menggali informasi dari murid tentang profil kelas impiannya

 


Gambar 1 kelas impian menurut siswa

Langkah kedua siswa menuliskan pendapatnya mengenai kelas impian


Gambar 2 kelas impian menurut siswa

 Langkah ketiga guru mengelaborasi pendapat siswa  salah satu siswa merangkum menyimpulkan pendapatnya mengenai kelas impian Menurut siswa kelas yan


g mereka impikan adalah kelas yang betanggung jawab ,santun tertib dan menghormati guru

Gambar 3 siswa merangkum dan menyimpulkan pendapat temannya dengan diarahkan guru

Langkah keempat guru mengarahkan ide kelas ideal  menjadi kesepakatan kelas dengan link google form https://forms.gle/ynLW8ddfAYBJG1iL6  Pasword 12345

Gambar 4 penjaringan aspirasi tentang kesepakatan kelas

 Langkah kelima siswa dibimbing guru mendiskusikan grafik kesepakatan kelas dari google form untuk disepakati bersama

Gambar 5 grafik Disiplin waktu dan absen

Dari grafik siswa menyimpulkan bahwa mereka datang 10 menit sebelum pelajaran. Pada gambar berikutnya ada beberapa tanggapan tentang siswa yang terlambat karena masalah jaringan

Gambar ke 6 ususlan siswa yang terlambat karena kesulitan jaringan

Dari gambar keenam siswa berdiskusi untuk menarik kesimpulan bahwa siswa dating dalam pembelajaran daring 10 menit sebelum dimulai kecuali yang ijin terlambat karena terkendala jaringan.begitu seterusnya diskusi untuk poin kesepakatan kelas

Gambar ke 7 Siswa menyimpulkan dan mengakomodir usulan keterlambatan karena jaringan

Langkah ke enam siswa membuat Poster kesepakatan kelas pada link https://forms.gle/dX82c4ij64cK1ybE8 Pasword 12345 dan menguplod kemedia social

Hasil Poster Alena ramadani link media sosial https://www.instagram.com/p/CIcC4f6H6bI0z1245IFNqOuM3zK5iIH9QnWeOI0/?igshid=106j4mq1rma89

 


Hasil poster anisa nindra di link media sosial https://instagram.com/stories/anisanindra7/2457808399070770702?utm_source=ig_story_item_share&igshid=vlyzzb6mffa



Dalam penerapan kesepakatan kelas secara daring ada beberapa kendala yang ditemui yang pertama  kuota dan jaringan yang kedua penguasaan teknologi informasi.Hal ini mencoba diatasi dengan mencari jaringan atau memakai HP yang berbeda sedangkan permasalahan yang kedua dengan sharing sesama teman menggunakan aplikasi pembuatan poster.secara keseluruhan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kesepakatan kelas dapat memacu keaktifan siswa dalam pembelajaran daring

 

Komentar

  1. Salam blogger pak. Thanks for sharing. Katuran pinarak di gubug saya: https://kelastematikbuasih.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pembelajaran Terdeferensiasi

P embelajaran dengan penyesuaian  kesiapan siswa, minat dan gaya  belajar siswa yang dibuat oleh guru yang  berorientasi pada kebutuhan murid  Ciri ciri karakterikstik pembelajaran terdeferensiasi adalah Di bangun dari Learning Comunity (komunitas belajar) siswa di kelas, dengan melihat Kebutuhan murid antara lain :  1. Kesiapan Belajar (readines) Murid  2. Minat Murid  3. Profil Belajar Murid  Pembelajaran berdiferensiasi menggunakan 3 strategi yaitu :  1. Diferesiasi konten  2. Diferensiasi Proses  3. Diferensiasi Produk Contoh 1. mendasarkan pada keberagaman dan keunikan belajar anak pembelajaran pada minat anak sains seni atau olahraga kesiapan belajar modal dasar yang sudah dimiliki dan cara belajar yang berbeda kinestetik audio maupun video 2 konten proses maupun produk yang dihasilkan bervariasi tergantung potensi anak