A.
LATAR
BELAKANG
Pada era
sekarang ini pembelajaran IPA kurang menarik minat dan motivasi belajar peserta
didik. Rumus IPA sulit dimengerti ditambah dengan materi hitungan yang
sedemikian kompleks sehingga pelajaran IPA sebagai momok bagi pelajar.
Pembelajaran IPA akan efektif jika melibatkan fenomena lingkungan sekitar
siswa.Dalam penyampaian materi guru cenderung menggunakan metode ceramah yang
sangat membosankan .Peserta didik tidak didorong untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran, hal ini berdampak pada rendahnya daya serap pada peserta didik.
Kondisi tersebut perlu segera diatasi, karena apabila dibiarkan terus tentunya
akan berdampak negatif terhadap kualitas pembelajaran IPA.
Dari permasalahan tentang rendahnya pemahaman
peserta didik terhadap materi IPA salah satu solusinya adalah menggunakan
Metode Bermain . Metode Bermain pada prinsipnya merupakan metode untuk
‘menghadirkan’ peran-peran yang ada dalam dunia nyata ke dalam suatu
‘pertunjukan peran’ di dalam kelas/pertemuan, Siswa juga dapat belajar
menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Para pemain memilih aksi tokok-tokoh
mereka berdasarkan karakteristik tokoh tersebut, dan keberhasilan aksi mereka
tergantung dari sistem peraturan permainan yang telah ditentukan. Asal tetap
mengikuti peraturan yang ditetapkan, para pemain bisa berimprovisasi membentuk
arah dan hasil akhir permainan ini.
Metode Bermain mengajak siswa belajar kreatif
untuk membangun sendiri pemahamannya melalui peran yang dia mainkan dalam
pelajaran. Peserta didik diberi kebebasan berimprovisasi namun masih dalam
batas skenario guru Untuk mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah, namun juga tidak
mustahil untuk dilaksanakan, yang terpenting adalah adanya suatu usaha keras
dari guru untuk mewujudkannya. Metode Bermain
efektif karena dapat mengembangkan Budi
Pekerti siswa secara Holistik
dengan mengaktifkan Cipta(Kognitif),Rasa(Afektif) Karsa (Psikomotorik) yang
menghasilkan Tenaga
B.
TUJUAN
Tujuan dari kegiatan ini antara lain :
Untuk menjadikan pendidikan pada siswa secara Holistik dengan
mengaktifkan Cipta(Kognitif),Rasa(Afektif) Karsa (Psikomotorik) yang
menghasilkan Tenaga
C.
TOLOK
UKUR
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil jika
:
Potensi siswa berkembang secara Holistik
dengan mengaktifkan Cipta(Kognitif),Rasa(Afektif) Karsa (Psikomotorik) yang
menghasilkan Tenaga
D.
TINDAKAN
NYATA
Cipta (Kognitif) anak mengali
informasi pengetahuan dari berbagai sumber tentang karakter yang akan
diperankan
Rasa (afektif) anak dibagi untuk
memerankan karakter yang diberikan
Karsa (Psikomotorik) anak presentasi
bermain memerankan karakter yang
diberikan serta anak mengolah karakter
itu dalam Bahasa tubuh (Tenaga raga )
Mantaaap pak joko
BalasHapus